Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar dapat
berbicara maupun berkomunikasi/menyampaikan pesan dengan baik dan benar:
- Persiapan
Hal yang paling penting dalam persiapan kita untuk berbicara
di depan publik adalah membangun rasa percaya diri dan mengendalikan rasa takut
dan emosi kita. Bahkan banyak pakar komunikasi yang mengatakan bahwa persiapan
mental jauh lebih penting daripada persiapan materi atau bahan pembicaraan.
Meskipun demikian, persiapan materi juga sangat mempengaruhi kesiapan mental
kita. Kesiapan mental yang positif merupakan syarat mutlak bagi kita dalam
berbicara di depan publik. Pastikan juga bahwa anda beristirahat dan tidur yang
cukup menjelang waktu anda berbicara di depan publik dan majulah dengan sikap
optimis dan sukses. Berikut adalah hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam
menyampaikan pesan kepada publik:
Kualitas suara kita merupakan faktor kunci yang menentukan
apakah hadirin memperhatikan kita maupun pesan yang kita sampaikan. Pastikan
bahwa suara anda cukup keras dan jelas terdengar bahkan oleh hadirin yang duduk
paling jauh dari anda sekalipun. Jika tersedia, selalu gunakan pengeras suara
(loudspeaker), meskipun anda merasa suara anda sudah cukup keras. Cobalah
dengan berlatih mendengarkan suara anda sendiri. Caranya dengan menutup mata,
berbicaralah, kemudian perhatikan kualitas, kekuatan dan kejelasan suara anda.
Suara kita merupakan aset kita yang paling berharga dalam
berkomunikasi secara lisan. Oleh karena itu memelihara kualitas suara dan
berlatih secara kontinu merupakan keharusan jika kita ingin menjadi pembicara
publik yang sukses. Jika suara kita kurang bagus dan sumbang, kita dapat
mencari pelatih suara profesional atau mengikuti kursus atau pendidikan
(seperti misalnya di Institut Kesenian Jakarta) untuk meningkatkan kualitas
suara kita. Apalagi misalnya anda bercita-cita jadi presenter, pembicara
publik, MC dan sebagainya. Anda harus benar-benar memperhatikan kualitas suara
anda.
Bahasa dan kata-kata yang kita gunakan merupakan faktor kunci
lain yang menentukan kemampuan komunikasi kita. Bahasa yang baik dan tepat
dapat membantu memperjelas dan meningkatkan kualitas presentasi atau
pembicaraan kita. Oleh karena itu perlu sekali bagi kita untuk memperhatikan
kata-kata dan bahasa yang kita pilih.
Pikirkanlah kata-kata yang akan anda gunakan, karena kemampuan
berbahasa yang buruk akan tercermin pada kualitas penyampaian pesan kita.
Hindari menggunakan kata-kata yang tidak perlu, seperti: apa itu ….. apa
namanya…ehm….you know…. dll. Jangan mengucapkan kata-kata: maaf…..Jika anda
salah mengucap, cukup anda ulangi sekali lagi kalimat tersebut dengan benar.
Penampilan adalah kesan pertama. Jadi kita harus pastikan
bahwa pada saat kita maju atau berdiri untuk berbicara, hadirin atau audiens
kita memperoleh kesan yang baik terhadap kita. Pastikan bahwa penampilan kita
membawa pesan yang positif, dan kita kelihatan lebih baik dan merasa lebih
baik. Gunakan pakaian yang sesuai dengan suasana pertemuan, dan sesuai dengan
jenis pakaian yang digunakan oleh para hadirin lainnya.
- Komunikasi Non-verbal
Yang dimaksud dengan komunikasi non-verbal adalah: kontak
mata, ekspresi wajah, penampilan fisik, nada suara, gerakan tubuh, pakaian dan
aksesoris yang kita gunakan – semuanya memberikan efek atau pengaruh yang cukup
besar terhadap penyampaian pesan kita. Para hadirin akan kebingungan ketika
bahasa tubuh kita misalnya berbeda dengan bahasa verbal yang kita ucapkan. Biarkan
tubuh kita berkomunikasi juga dengan audiens kita. Bahasa tubuh kita sebagai
pembicara atau pengirim pesan dan bahasa tubuh pendengar atau audiens kita
dapat membantu atau menghalangi proses komunikasi. Jika hadirin duduk dengan
sikap seperti mau tidur atau menunjukkan wajah bosan, berarti kita harus
mengubah suasana atau cara kita menyampaikan pesan.
- Persiapan Mental
Dalam membangun kesiapan mental kita dalam berbicara di depan
publik, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengurangi ketegangan fisik
dengan cara melakukan senam ringan (stretching). Karena kita tidak dapat
menurunkan ketegangan mental sebelum kita mengendorkan otot-otot tubuh kita
yang tegang. Seperti yang dikatakan oleh psikolog Amerika yang terkenal Dr.
Richard Gillett, ”It is almost impossible to go into alpha without considerable
muscular relaxation.” Hampir tidak mungkin masuk ke kondisi alpha (kondisi
gelombang otak atau mental yang relaks) tanpa mengendorkan otot-otot tubuh.
Biasanya saya memegang ujung kaki sambil berdiri membungkuk selama sepuluh
detik. Kemudian tarik napas yang panjang dan dalam, tahan beberapa detik,
kemudian keluarkan napas pelan-pelan. Selanjutnya anda bisa batuk sekali atau
minum segelas air putih untuk mempersiapkan vokal anda.
Cara lain yang efektif untuk membangun kesiapan mental adalah
dengan datang ke tempat pertemuan lebih awal. Dengan demikian kita dapat
mengetahui suasana dan keadaan terlebih dahulu. Selanjutnya kita bisa mencari
dukungan (back up support) dari orang-orang yang kita kenal maupun kenalan baru
serta dari mereka yang mengharapkan kita sukses dalam presentasi nantinya.
Mengobrollah dengan mereka sebelum presentasi dimulai.
Berikut adalah beberapa prinsip dalam mempersiapkan mental
kita sebelum berbicara di depan publik:
1. Berbicara di depan publik bukanlah hal yang sangat
menegangkan. Dunia tidak runtuh jika anda tidak melakukannya dengan baik. Tidak
akan ada hal yang buruk yang akan terjadi setelah presentasi atau penyampaian
anda. Jadi tenang dan relaks saja.
2. Kita tidak perlu menjadi orang yang sempurna, cerdas
ataupun brilian untuk berbicara di depan publik.
3. Siapkan 2-3 poin pembicaraan atau pertanyaan, karena
audiens anda akan sulit untuk mengingat atau memperhatikan lebih dari tiga hal
dalam satu waktu.
4. Kita harus memiliki tujuan atau sasaran yang jelas dan
terarah.
5. Kita tidak perlu menganggap diri kita adalah seorang
pembicara publik. Tujuan kita adalah menyampaikan pesan (message) kita kepada
hadirin.
6. Kita tidak perlu harus dapat sepenuhya menguasai seluruh
hadirin. Biarkan saja kalau ada beberapa yang tidak menaruh perhatian. Fokuskan
perhatian kita pada mereka yang tertarik dan mendengarkan presentasi kita.
7. Kita harus ingat bahwa sebagian besar hadirin menginginkan
kita berhasil dalam presentasi atau penyampaian pesan kita.
- Siapkan Pesannya
Dalam mempersiapkan public speaking, selain persiapan mental,
persiapan materi juga harus dilakukan dengan baik dan benar. Karena kesiapan
materi atau pesan yang akan kita sampaikan akan sangat mempengaruhi kesiapan
kita secara mental. Hal yang paling penting adalah kesiapan pendengar atau
audiens untuk menerima pesan kita. Biasanya kita harus menyampaikan pokok-pokok
pemikiran atau ringkasan dari apa yang mau kita sampaikan sehingga audiens juga
memiliki kesiapan mental untuk menerima pesan tersebut. Paling tidak agenda
atau outline bahan pembicaraan kita sudah jauh-jauh hari kita sampaikan
terlebih dulu.
Hal yang pertama dalam mempersiapkan materi adalah mencari
informasi sebanyak-banyaknya mengenai materi yang akan kita sampaikan baik dari
buku-buku referensi, tulisan atau publikasi lainnya. Kita juga perlu memperoleh
informasi tentang audiens kita, baik tingkatan umur, maupun pendidikan,
pengalaman, bidang keahlian, minat dan sebagainya. Sehingga kita bisa empati
(ingat hukum komunikasi kedua) dan berbicara dengan bahasa yang dapat
dimengerti oleh audiens kita. Berikut adalah hal-hal yang perlu kita perhatikan
dalam mengembangkan topik atau materi:
1. Perkayalah topik dan bacaan yang telah kita lakukan dengan
hal yang uptodate dan riil terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman
kita, maupun pengalaman orang lain adalah bahan yang menarik untuk kita angkat.
2. Hilangkan bagian-bagian yang dirasakan membuat kita tidak
fokus, menimbulkan keragu-raguan atau melebihi jadwal waktu yang tersedia untuk
kita.
Kemudian kita tetapkan terlebih dulu apa tujuan atau sasaran
kita. Apa yang menjadi tujuan seminar, rapat, kuliah atau pertemuan ini? Apa
yang menjadi harapan panitia, kita sebagai pembicara dan seluruh hadirin yang
ada? Penetapan tujuan ini sangat berkaitan dengan informasi yang kita dapatkan
mengenai pendengar atau hadirin kita, apa yang menjadi tujuan dan harapan
mereka? Dapatkan umpan balik dari teman-teman anda atau mereka yang ahli dalam
bidang yang akan kita presentasikan.
Setelah itu kemudian barulah kita susun peta pemikiran dari
topik yang dipilih. Mengenai teknik pemetaan pemikiran pernah kita sampaikan
pada edisi Mandiri 40. Teknik ini merupakan cara untuk meringkas suatu tema
atau pokok pikiran yang ada dalam buku. Pertama, kita awali dengan menuliskan
tema pokok di tengah-tengah halaman kertas kosong. Kemudian seperti pohon
dengan cabang dan ranting kita kembangkan tema pokok menjadi sub-tema di
sekelilingnya dengan dihubungkan memakai garis seperti jari-jari roda.
Setelah itu buatlah agenda, outline atau catatan kecil tentang
urutan pembicaraan yang akan kita sampaikan. Sisipkan anekdot, kuis, cerita
ilustrasi, games, dan latihan-latihan untuk menjaga agar audiens tidak bosan
dan mengantuk. Persiapan tersebut termasuk menyusun makalah, powerpoint
presentation, transparent sheets, handouts, video presentation, dan sebagainya
sebagai materi utama presentasi anda. Ingat pada saat presentasi jangan
membacakan makalah atau terpaku pada bahan utama anda. Berbicaralah seakan anda
sedang berbicara dengan satu-dua orang saja. Gunakan kontak mata dan fokuskan
perhatian pada mereka yang memperhatikan presentasi anda. Tetapi sebisa mungkin
anda memproyeksikan pembicaraan anda ke seluruh ruangan dan seluruh hadirin.
- Alat Bantu Visual
Untuk meningkatkan kualitas penyampaian pesan (hukum ketiga
audible), kita harus menguasai kegunaan dan penggunaan alat bantu visual
seperti misalnya slide, overhead projector, LCD (infocus) projector yang
langsung dihubungkan dengan komputer atau notebook anda. Sebagian besar orang
lebih mudah menangkap informasi yang berupa gambaran visual daripada
mendengarkan. Apalagi jika kita menggunakan data-data numerikal, akan lebih
menarik jika disajikan dalam bentuk grafik, tabel atau bagan warna-warni. Anda
bisa menggunakan software tertentu misalnya powerpoint, untuk menggabungkan
pointers anda dengan suara, foto, clip art, animasi, dan video dalam satu file
presentasi. Kemampuan menggunakan alat bantu visual ini akan memberikan kesan
pertama kepada audience bahwa kita siap melakukan presentasi.
Tetapi sekali lagi jangan terfokus pada alat bantu tersebut.
Apalagi jika terjadi kesalahan atau gangguan teknis, anda harus selalu siap
dengan cara presentasi yang langsung tanpa alat bantu. Atau sebaiknya ada
teknisi yang siap untuk mengatasi gangguan teknis tersebut. Jangan sampai
gara-gara alat bantu visual, anda kehilangan momentum untuk menyampaikan topik
atau materi presentasi anda.
Jadi dalam penyampaian pesan kepada publik, baik berupa
pertanyaan, pidato, kuliah, seminar, sepatah kata, yang paling penting bagi
kita adalah bahwa pesan kita dapat tersampaikan kepada penerima pesan dengan
baik dan jelas.
pembawa acara yang saya sukai adalah Mata Najwa mengapa demikian, karena beliau dalam menyampaikan sebuah berita atau informasi sangatlah natural, tidak menggunakan bahasa yang sulit sehingga dapat mudah dimengerti oleh penonton.
pembawa acara yang saya sukai adalah Mata Najwa mengapa demikian, karena beliau dalam menyampaikan sebuah berita atau informasi sangatlah natural, tidak menggunakan bahasa yang sulit sehingga dapat mudah dimengerti oleh penonton.
sumber : https://febrinaldi.wordpress.com/berbicara-di-depan-umum/