Kamis, 29 Oktober 2015

Tulisan_3SS_Pengantar Bisnis



cara menyampaikan pesan / berbicara didepan publik secara baik dan benar



Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar dapat berbicara maupun berkomunikasi/menyampaikan pesan dengan baik dan benar:
  • Persiapan
Hal yang paling penting dalam persiapan kita untuk berbicara di depan publik adalah membangun rasa percaya diri dan mengendalikan rasa takut dan emosi kita. Bahkan banyak pakar komunikasi yang mengatakan bahwa persiapan mental jauh lebih penting daripada persiapan materi atau bahan pembicaraan. Meskipun demikian, persiapan materi juga sangat mempengaruhi kesiapan mental kita. Kesiapan mental yang positif merupakan syarat mutlak bagi kita dalam berbicara di depan publik. Pastikan juga bahwa anda beristirahat dan tidur yang cukup menjelang waktu anda berbicara di depan publik dan majulah dengan sikap optimis dan sukses. Berikut adalah hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam menyampaikan pesan kepada publik:
Kualitas suara kita merupakan faktor kunci yang menentukan apakah hadirin memperhatikan kita maupun pesan yang kita sampaikan. Pastikan bahwa suara anda cukup keras dan jelas terdengar bahkan oleh hadirin yang duduk paling jauh dari anda sekalipun. Jika tersedia, selalu gunakan pengeras suara (loudspeaker), meskipun anda merasa suara anda sudah cukup keras. Cobalah dengan berlatih mendengarkan suara anda sendiri. Caranya dengan menutup mata, berbicaralah, kemudian perhatikan kualitas, kekuatan dan kejelasan suara anda.
Suara kita merupakan aset kita yang paling berharga dalam berkomunikasi secara lisan. Oleh karena itu memelihara kualitas suara dan berlatih secara kontinu merupakan keharusan jika kita ingin menjadi pembicara publik yang sukses. Jika suara kita kurang bagus dan sumbang, kita dapat mencari pelatih suara profesional atau mengikuti kursus atau pendidikan (seperti misalnya di Institut Kesenian Jakarta) untuk meningkatkan kualitas suara kita. Apalagi misalnya anda bercita-cita jadi presenter, pembicara publik, MC dan sebagainya. Anda harus benar-benar memperhatikan kualitas suara anda.
Bahasa dan kata-kata yang kita gunakan merupakan faktor kunci lain yang menentukan kemampuan komunikasi kita. Bahasa yang baik dan tepat dapat membantu memperjelas dan meningkatkan kualitas presentasi atau pembicaraan kita. Oleh karena itu perlu sekali bagi kita untuk memperhatikan kata-kata dan bahasa yang kita pilih.
Pikirkanlah kata-kata yang akan anda gunakan, karena kemampuan berbahasa yang buruk akan tercermin pada kualitas penyampaian pesan kita. Hindari menggunakan kata-kata yang tidak perlu, seperti: apa itu ….. apa namanya…ehm….you know…. dll. Jangan mengucapkan kata-kata: maaf…..Jika anda salah mengucap, cukup anda ulangi sekali lagi kalimat tersebut dengan benar.
Penampilan adalah kesan pertama. Jadi kita harus pastikan bahwa pada saat kita maju atau berdiri untuk berbicara, hadirin atau audiens kita memperoleh kesan yang baik terhadap kita. Pastikan bahwa penampilan kita membawa pesan yang positif, dan kita kelihatan lebih baik dan merasa lebih baik. Gunakan pakaian yang sesuai dengan suasana pertemuan, dan sesuai dengan jenis pakaian yang digunakan oleh para hadirin lainnya.

  • Komunikasi Non-verbal
Yang dimaksud dengan komunikasi non-verbal adalah: kontak mata, ekspresi wajah, penampilan fisik, nada suara, gerakan tubuh, pakaian dan aksesoris yang kita gunakan – semuanya memberikan efek atau pengaruh yang cukup besar terhadap penyampaian pesan kita. Para hadirin akan kebingungan ketika bahasa tubuh kita misalnya berbeda dengan bahasa verbal yang kita ucapkan. Biarkan tubuh kita berkomunikasi juga dengan audiens kita. Bahasa tubuh kita sebagai pembicara atau pengirim pesan dan bahasa tubuh pendengar atau audiens kita dapat membantu atau menghalangi proses komunikasi. Jika hadirin duduk dengan sikap seperti mau tidur atau menunjukkan wajah bosan, berarti kita harus mengubah suasana atau cara kita menyampaikan pesan.

  • Persiapan Mental
Dalam membangun kesiapan mental kita dalam berbicara di depan publik, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengurangi ketegangan fisik dengan cara melakukan senam ringan (stretching). Karena kita tidak dapat menurunkan ketegangan mental sebelum kita mengendorkan otot-otot tubuh kita yang tegang. Seperti yang dikatakan oleh psikolog Amerika yang terkenal Dr. Richard Gillett, ”It is almost impossible to go into alpha without considerable muscular relaxation.” Hampir tidak mungkin masuk ke kondisi alpha (kondisi gelombang otak atau mental yang relaks) tanpa mengendorkan otot-otot tubuh. Biasanya saya memegang ujung kaki sambil berdiri membungkuk selama sepuluh detik. Kemudian tarik napas yang panjang dan dalam, tahan beberapa detik, kemudian keluarkan napas pelan-pelan. Selanjutnya anda bisa batuk sekali atau minum segelas air putih untuk mempersiapkan vokal anda.
Cara lain yang efektif untuk membangun kesiapan mental adalah dengan datang ke tempat pertemuan lebih awal. Dengan demikian kita dapat mengetahui suasana dan keadaan terlebih dahulu. Selanjutnya kita bisa mencari dukungan (back up support) dari orang-orang yang kita kenal maupun kenalan baru serta dari mereka yang mengharapkan kita sukses dalam presentasi nantinya. Mengobrollah dengan mereka sebelum presentasi dimulai.
Berikut adalah beberapa prinsip dalam mempersiapkan mental kita sebelum berbicara di depan publik:

1. Berbicara di depan publik bukanlah hal yang sangat menegangkan. Dunia tidak runtuh jika anda tidak melakukannya dengan baik. Tidak akan ada hal yang buruk yang akan terjadi setelah presentasi atau penyampaian anda. Jadi tenang dan relaks saja.
2. Kita tidak perlu menjadi orang yang sempurna, cerdas ataupun brilian untuk berbicara di depan publik.
3. Siapkan 2-3 poin pembicaraan atau pertanyaan, karena audiens anda akan sulit untuk mengingat atau memperhatikan lebih dari tiga hal dalam satu waktu.
4. Kita harus memiliki tujuan atau sasaran yang jelas dan terarah.
5. Kita tidak perlu menganggap diri kita adalah seorang pembicara publik. Tujuan kita adalah menyampaikan pesan (message) kita kepada hadirin.
6. Kita tidak perlu harus dapat sepenuhya menguasai seluruh hadirin. Biarkan saja kalau ada beberapa yang tidak menaruh perhatian. Fokuskan perhatian kita pada mereka yang tertarik dan mendengarkan presentasi kita.
7. Kita harus ingat bahwa sebagian besar hadirin menginginkan kita berhasil dalam presentasi atau penyampaian pesan kita.

  • Siapkan Pesannya
Dalam mempersiapkan public speaking, selain persiapan mental, persiapan materi juga harus dilakukan dengan baik dan benar. Karena kesiapan materi atau pesan yang akan kita sampaikan akan sangat mempengaruhi kesiapan kita secara mental. Hal yang paling penting adalah kesiapan pendengar atau audiens untuk menerima pesan kita. Biasanya kita harus menyampaikan pokok-pokok pemikiran atau ringkasan dari apa yang mau kita sampaikan sehingga audiens juga memiliki kesiapan mental untuk menerima pesan tersebut. Paling tidak agenda atau outline bahan pembicaraan kita sudah jauh-jauh hari kita sampaikan terlebih dulu.
Hal yang pertama dalam mempersiapkan materi adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai materi yang akan kita sampaikan baik dari buku-buku referensi, tulisan atau publikasi lainnya. Kita juga perlu memperoleh informasi tentang audiens kita, baik tingkatan umur, maupun pendidikan, pengalaman, bidang keahlian, minat dan sebagainya. Sehingga kita bisa empati (ingat hukum komunikasi kedua) dan berbicara dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh audiens kita. Berikut adalah hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam mengembangkan topik atau materi:
1. Perkayalah topik dan bacaan yang telah kita lakukan dengan hal yang uptodate dan riil terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman kita, maupun pengalaman orang lain adalah bahan yang menarik untuk kita angkat.
2. Hilangkan bagian-bagian yang dirasakan membuat kita tidak fokus, menimbulkan keragu-raguan atau melebihi jadwal waktu yang tersedia untuk kita.

Kemudian kita tetapkan terlebih dulu apa tujuan atau sasaran kita. Apa yang menjadi tujuan seminar, rapat, kuliah atau pertemuan ini? Apa yang menjadi harapan panitia, kita sebagai pembicara dan seluruh hadirin yang ada? Penetapan tujuan ini sangat berkaitan dengan informasi yang kita dapatkan mengenai pendengar atau hadirin kita, apa yang menjadi tujuan dan harapan mereka? Dapatkan umpan balik dari teman-teman anda atau mereka yang ahli dalam bidang yang akan kita presentasikan.
Setelah itu kemudian barulah kita susun peta pemikiran dari topik yang dipilih. Mengenai teknik pemetaan pemikiran pernah kita sampaikan pada edisi Mandiri 40. Teknik ini merupakan cara untuk meringkas suatu tema atau pokok pikiran yang ada dalam buku. Pertama, kita awali dengan menuliskan tema pokok di tengah-tengah halaman kertas kosong. Kemudian seperti pohon dengan cabang dan ranting kita kembangkan tema pokok menjadi sub-tema di sekelilingnya dengan dihubungkan memakai garis seperti jari-jari roda.
Setelah itu buatlah agenda, outline atau catatan kecil tentang urutan pembicaraan yang akan kita sampaikan. Sisipkan anekdot, kuis, cerita ilustrasi, games, dan latihan-latihan untuk menjaga agar audiens tidak bosan dan mengantuk. Persiapan tersebut termasuk menyusun makalah, powerpoint presentation, transparent sheets, handouts, video presentation, dan sebagainya sebagai materi utama presentasi anda. Ingat pada saat presentasi jangan membacakan makalah atau terpaku pada bahan utama anda. Berbicaralah seakan anda sedang berbicara dengan satu-dua orang saja. Gunakan kontak mata dan fokuskan perhatian pada mereka yang memperhatikan presentasi anda. Tetapi sebisa mungkin anda memproyeksikan pembicaraan anda ke seluruh ruangan dan seluruh hadirin.

  •  Alat Bantu Visual
Untuk meningkatkan kualitas penyampaian pesan (hukum ketiga audible), kita harus menguasai kegunaan dan penggunaan alat bantu visual seperti misalnya slide, overhead projector, LCD (infocus) projector yang langsung dihubungkan dengan komputer atau notebook anda. Sebagian besar orang lebih mudah menangkap informasi yang berupa gambaran visual daripada mendengarkan. Apalagi jika kita menggunakan data-data numerikal, akan lebih menarik jika disajikan dalam bentuk grafik, tabel atau bagan warna-warni. Anda bisa menggunakan software tertentu misalnya powerpoint, untuk menggabungkan pointers anda dengan suara, foto, clip art, animasi, dan video dalam satu file presentasi. Kemampuan menggunakan alat bantu visual ini akan memberikan kesan pertama kepada audience bahwa kita siap melakukan presentasi.
Tetapi sekali lagi jangan terfokus pada alat bantu tersebut. Apalagi jika terjadi kesalahan atau gangguan teknis, anda harus selalu siap dengan cara presentasi yang langsung tanpa alat bantu. Atau sebaiknya ada teknisi yang siap untuk mengatasi gangguan teknis tersebut. Jangan sampai gara-gara alat bantu visual, anda kehilangan momentum untuk menyampaikan topik atau materi presentasi anda.
Jadi dalam penyampaian pesan kepada publik, baik berupa pertanyaan, pidato, kuliah, seminar, sepatah kata, yang paling penting bagi kita adalah bahwa pesan kita dapat tersampaikan kepada penerima pesan dengan baik dan jelas.

pembawa acara yang saya sukai adalah Mata Najwa mengapa demikian, karena beliau dalam menyampaikan sebuah berita atau informasi sangatlah natural, tidak menggunakan bahasa yang sulit sehingga dapat mudah dimengerti oleh penonton.

sumber : https://febrinaldi.wordpress.com/berbicara-di-depan-umum/

Rabu, 28 Oktober 2015

Tugas_3SS_Pengantar Bisnis



STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)





1. Produk
Pada website ini, terdapat informasi yang lengkap tentang produk-produk yang diproduksi yang juga disertai gambar dan informasi lengkap masing-masing produk, seperti manfaatnya, anjuran pemakaian, proses prosuksi, dll. Produk-produk yang diproduksi antara lain :
a. Susu Segar UHT :
• White Fresh Milk = Ultra Milk Full Cream dan Ultra Milk Low Fat Hi-Calcium
• Flavored Fresh Milk : Ultra Milk, Ultra Mimi, Susu Sehat

b. Minuman Teh UHT
• Teh Kotak Jasmine Tea
• Teh Bunga
• Teh Kotak Fruit Flavored

c. Susu Kental Manis
• Ultra Milk
• Cap Sapi

d. Minuman Kesehatan UHT
• Sari Kacang Ijo
• Sari Asem Asli

e. Mentega = Ultra Butter
f. Teh Celup = teh kotak Jasmine & Black Tea

2. Price
Dalam Website ini, PT Ultrajaya tidak mencantumkan harga dari produk-produknya dikarenakan harga di pasaran sangat variatif tergantung letak wilayah geografis konsumen dan memiliki latar belakang sosial ekonomi yang berbeda.

3. Place
PT Ultrajaya merupakan perusahaan yang sudah sangat besar saat ini. Produk-produknya juga sudah tersebar diseluruh Indonesia bahkan hingga mancanegara. Pada website ini, PT ultrajaya tidak lupa menyertakan alamat-alamat distributor seluruh Indonesia dan juga informasi untuk ekspor produk. Informasi distributor yang dicantumkan juga sudah sangat lengkap sehingga memudahkan untuk mendistribusikan produk ke tangan customer.
Tampilan Halaman Daftar Distributor :

4. Promotion
Promosi yang dilakukan pada website ini adalah dengan menyertakan artikel-artikel tentang produk. Contohnya artikel tentang alasan mengapa susu UHT lebih baik pada website tersebut sehingga customer membeli produk tersebut dan artikel-artikel lainnya yang juga dapat meningkatkan daya beli customer terhadap produk yang dikeluarkan. Promosi lainnya yang dilakukan juga dengan menyertakann video tentang pabrik dan cara produksinya. Video ini dapat membuat customer seakan-akan sedang mengunjungi pabrik dan melihat langsung proses produksi. Promosi ini dapat menambahkan rasa kepercayaan customer sehingga tidak beralih kepada produk lain yang sejenis. 

sumber :  http://indrioctaviani.mhs.narotama.ac.id/2014/05/02/manajemen-strategi/

Tugas_3SS_Pengantar Bisnis



(S.P sebelah kanan)
S.P adalah pemimpin PT. UltraJaya
Nama Lengkap : S.P

Tempat lahir : -

Tanggal lahir : -

Warga negara : Indonesia



mekarnya bisnis UJ dalam beberapa tahun terakhir tak lepas dari sentuhan S.P, tokoh muda yang menjabat sebagai Direktur Pemasaran di perusahaan asal Bandung itu.

S.P, seperti halnya ayahnya, Sabana Prawirawidjaja bersikap low profile, bahkan terkesan amat merendah. Padahal bila melihat kiprahnya, tak perlu diragukan. Pria bertubuh ramping ini sejak awal memang aktif terlibat dalam pengelolaan bisnis UJ -- tak semua putra terlibat dalam manajemen UJ. Sebagai putra tertua dari empat bersaudara, S.P bahkan bisa disebut sebagai putra mahkota perusahaan yang telah go public di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya itu.



S.P mulai aktif melibatkan diri di UJ setelah kepulangannya dari kuliah di Universitas Southern California, Amerika Serikat. "Tepatnya sejak tahun 1989," tuturnya di sela-sela sebuah acara di Hotel Sangri-La Jakarta beberapa waktu lalu. Di UJ, selama ini tugas S.P lebih banyak terkait dengan dunia pemasaran. Ia bertanggung jawab penuh terhadap kinerja penjualan perusahaan ini. Praktis, urusan promosi, distribusi dan strategi memenangi persaingan merupakan pekerjaan sehari-hari.



Sebetulnya kiprah S.P tak hanya di bidang pemasaran. "Saya juga bertanggung jawab untuk pengembangan TI," tutur pria yang suka membaur dengan karyawannya ini. Tak salah, S.P termasuk pengusaha yang amat perhatian pada urusan TI. Buktinya, UJ tahun lalu telah menyelesaikan implementasi sistem ERP dari Oracle. Tentunya, ini sebuah prestasi mengingat belum banyak perusahaan manufaktur consumer goods di Indonesia yang telah mengimplementasi sistem secanggih itu. Bahkan tak hanya dari sisi TI, tetapi juga teknologi produksi. Akhir tahun lalu UJ baru saja menginstalasi pabrik baru yang semua bekerja dengan sistem robotik. Di Indonesia baru Ultra Jaya yang menerapkan teknologi robotik dan di Asia hanya satu-dua perusahaan.



Ke depan, nampaknya S.P masih akan terus bergulat dengan dunia pemasaran. "Masih banyak yang bisa dilakukan dan perlu dikembangkan," tutur pria yang belum genap berusia 40 tahun ini. Salah satu yang menarik perhatiannya ialah menggenjot pemasaran susu cair putih dalam kemasan. Kini, pihaknya tengah serius menggenjot pemasaran produk ini dengan melakukan kampanye secara terintegrasi di semua media, baik above the line maupun below the line. susu cair putih produksi UJ telah diekspor ke AS, Australia, Jepang dan Singapura. Tentu, waktu jugalah yang bakal membuktikan sejauhmana S.P sukses menggenjot penjualan susu cair itu.

 menurut saya S.P memiliki gaya kepemimpinan demokratis karena, beliau tidak melakukan seluruh pekerjaan secara sendiri, beliau mengajak semua anggota perusahaan untuk maju bersama dalam membangun sebuah perusahaan untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.
beliau selalu memiliki program dan langkah untuk beberapa tahapan ke depan. Juga memiliki gairah, semangat (passion) dalam setiap melakukan sesuatu demi misi pengabdian untuk mengubah keadaan.


sumber : http://kisahsukses818.blogspot.co.id/2012/09/sang-putra-mahkota-ultra-jaya.html

Minggu, 18 Oktober 2015

Tulisan_2SS_Tugas Bisnis

10 Hal Penting Dalam Mengajarkan Sopan Santun Pada Anak

pada umumnya pola pengembangan perilaku pada dapat dibentuk oleh keluarga. oleh sebabt itu, peran orang tua sangat penting disini. karena biar bagaimana pun orang tua lah yang mendampingi mereka dari kecil hingga kelak mereka akan dewasa dan menjadi pribadi yang baik. baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di lingkungan bermain. beberapa hal yang dapat di ajarkan pada anak dalam pembentukan pribadi yang sopaan santun sebagai berikut :


      1. Meminta dengan mengucapkan tolong
Salah satu kebiasaan yang dapat diajarkan pada anak usia 2 tahun adalah membiasakan untuk mengucapkan tolong ketika ingin meminta sesuatu dari orang lain. Ketika anak meminta sesuatu, misalnya “Ma, aku mau kue.”, ajarkan anak untuk mengucapkan kata tolong dengan mengatakan “Ma, bisa tolong ambilin kuenya?” kemudian minta anak untuk mengulang perkataan orang tua tadi sebelum orang tua memberikan apa yang anak minta.

      2. Menerima dengan mengucapkan terima kasih
Sama hal nya dengan mengucapkan tolong, mengatakan terima kasih juga dapat dibiasakan mulai usia 2 tahun. Minta anak untuk mengucapkan terima kasih setelah diberikan sesuatu oleh orang lain. Apabila anak mengucapkan terima kasih kepada orang tua, maka orang tua dapat mengucapkan “Terima kasih kembali” atau “Sama-sama”.

      3. Menolak pemberian dengan cara yang halus
Ada anak yang mudah menerima apapun yang diberikan oleh orang lain, ada pula anak yang tidak mau menerima karena malu ataupun tidak suka dengan apa yang akan diberikan padanya. Anak perlu diajarkan menolak pemberian dengan cara yang halus agar anak tetap dapat terlihat sopan walaupun dengan apa yang tidak ia senangi. Ajarkan pula cara memberikan alasan ketika menolak pemberian, misalnya ketika anak ditawari makanan yang membuatnya alergi, anak dapat mengatakan “Terima kasih, tapi maaf aku alergi makanan ini, jadi aku tidak boleh makan ini.”

      4. Meminta izin
Saya yakin, nggak ada orang tua yang mau anaknya jadi tukang nyelonong. Penting untuk mengajarkan anak mengenai bagaimana meminta izin kepada orang lain, misalnya saat di kelas anak meminta izin untuk ke kamar kecil, meminta izin kepada orang tua untuk bermain keluar rumah, menanyakan izin untuk melakukan sesuatu yang membutuhkan pengawasan orang tua.

      5. Melewati orang lain dengan mengucapkan permisi
Di Negara kita, sopan santun sangat dijunjung tinggi terutama apabila perilaku berhubungan langsung dengan orang yang lebih tua. Beberapa budaya mengajarkan generasi barunya untuk berjalan agak membungkuk ketika melewati orang yang lebih tua, beberapa juga mengajarkan pentingnya mengucapkan permisi. Memang penting bagi orang tua untuk membiasakan anak mengucapkan kata permisi ketika hendak melewati orang lain, baik orang yang lebih tua maupun yang sepantaran. Mengucapkan permisi hampir sama halnya dengan meminta izin. Oleh karena itu, kedua hal ini penting untuk dipelajari anak agar ia menjadi pribadi yang senantiasa mengedepankan sopan santun.

      6. Cara makan yang baik
Mungkin banyak orang tua yang menyepelekan table manner, secara di Indonesia makan lesehan dan menyuap makanan langsung dengan menggunakan tangan sudah biasa dan lumrah. Tetapi sebenarnya, cara makan yang baik tidak hanya berlaku untuk makan di meja makan atau di restoran saja. Makan apapun dan dimanapun, sebaiknya tetap memerhatikan cara makan yang baik. Misalnya mencuci tangan dan berdoa sebelum makan, mengambil makanan secukupnya, menyuap makanan dengan tangan kanan, tidak mengecap saat makan, tidak berbicara ketika mulut penuh makanan, duduk dengan baik, dan berdoa setelah makan.

      7. Perilaku terhadap refleks tubuh
Perilaku yang dimaksud pada poin ini adalah perilaku yang muncul karena adanya proses biologis yang melatarbelakangi, seperti menguap, batuk, sendawa, kentut, dan lain sebagainya. Untuk menguap dan batuk, ajarkan anak untuk menutup mulutnya ketika menguap dan batuk. Berikan alasan bahwa mulut perlu ditutup agar kuman dari mulut tidak menular dan mengganggu orang lain di sekitarnya. Untuk sendawa, ajarkan anak untuk keluar ruangan sebentar atau tidak mengahdapkan wajahnya ke orang lain. Begitu pula dengan kentut, ajarkan anak untuk keluar ruangan sebentar dengan alasan agar suara atau bau tidak mengganggu orang lain. Apabila sudah terlanjur atau bablas, anak perlu diajarkan untuk meminta maaf kepada orang di sekitarnya yang menyadari hal tersebut.

      8. Mengakui kesalahan dan meminta maaf
Terkadang anak-anak ceroboh dan melakukan kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Orang tua perlu mengajarkan anak bahwa mengakui kesalahan dan meminta maaf adalah hal yang penting. Tekankan bahwa walaupun kesalahan tersebut tidak disengaja, misalnya menumpahkan air atau menabrak temannya hingga terjatuh, anak tetap perlu mengespresikan rasa bersalah dengan cara yang positif yaitu dengan meminta maaf.

      9. Berbicara dengan bahasa yang baik
Dewasa ini anak sering terpapar media yang menyuguhkan tayangan berisi berbagai perkataan atau julukan yang kurang pantas. Karena anak dapat dengan mudah merekam apa yang ia lihat, maka orang tua dapat mengajak anak untuk berpikir apakah kata-kata tersebut baik atau buruk. Jelaskan pula mengapa anak harus berbicara dengan bahasa yang baik dan sopan, misalnya “Anak baik ngomongnya harus baik. Oke?” atau ketika orang tua mendapati anak terlanjur berbicara kasar coba dengan halus katakan “Ibu/Ayah nggak pernah mengajari kamu berbicara seperti itu. Coba kalo diulangi tapi diganti dengan kata-kata yang baik gimana?”

      10. Mengucapkan salam dan selamat tinggal
Salam dan selamat tinggal seringkali disepelekan. Padahal dengan mengucapkan salam, kesan pertama yang orang lain tangkap dari anak adalah keramahan dan sopan santunnya. Biasakan mengucapkan salam ketika akan masuk rumah, bertemu dengan orang lain, atau mengangkat telepon. Begitu pula dengan ucapan selamat tinggal atau “aku pulang duluan ya” dapat diajarkan sejak anak mulai memiliki teman bermain