Minggu, 29 November 2015

Tugas Rencana Hidup Kedepan, Tugas Pengantar Komputer & TI 1A




Menjadi wanita karier

Bekerja di sebuah kantor pemerintahan

Memberangkatkan orang tua ke tanah suci

Travelling bersama keluarga dan sahabat

Berikut adalah rencana hidup saya untuk kedepannya :
umur
Rencana hidup
18 tahun
Melanjutkan pendidikan dari SMA ke jenjang S1
22 tahun

               23 tahun
Bekerja di kantor pemerintahan milik negara
Melanjutkan S2
24 tahun
Menikmati hasil kerja yang telah saya dapatkan
25 tahun
Membahagiakan kedua orang tua
26 tahun
Membeli rumah, mobil, dll
27 tahun
Menikah dengan pasangan yang sesuai dengan kriteria yang saya inginkan
28 tahun
Memiliki anak
30 tahun
Memberangkatkan orang tua ke tanah suci beserta keluarga besar
33 tahun
Travelling bersama keluarga maupun sahabat
35 tahun
Menjadi orang yang sukses namun tetap rendah hati dan membantu sesama
40 tahun
Lebih mengutamakan pendidikan anak sehingga menjadi orang yang lebih sukses dari saya
50 tahun
Menjadi motivasi dan contoh yang baik di lingkungan masyarakat
60 tahun
Membantu orang yang kekurangan
70 tahun
Menjalankan usaha keluarga
80 tahun
Menjalankan usaha keluarga
90 tahun
Menikmati masa tua bersama anak dan cucu

Selasa, 24 November 2015

Tulisan_3ss_perekonomian Indonesia

  Sistem Mata Pencaharian atau Ekonomi Suku Sasak

Secara tradisional mata pencaharian terpenting dari sebagian besar orang Sasak adalah dalam lapangan pertanian. Dalam lapangan pertanian mereka bertanam padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedele, sorgum. Selain itu, mereka mengusahakan kebun kelapa, tembakau, kopi, tebu. Perternakan merupakan mata pencaharian sambilan. Mereka beternak sapi, kerbau dan unggas. Mata pencaharian lain adalah usaha kerajinan tangan berupa anyaman, barang-barang dari rotan, ukir-ukiran, tenunan, barang dari tanah liat, barang logam, dan lain-lain. Di daerah pantai mereka juga menjadi nelayan. Dalam rangka mata pencaharian tadi mereka menggunakan teknologi berupa pacul (tambah), bajak (tenggale), parang, alat untk meratakan tanah (rejak), kodong, ancok, dan lain-lain.
             
Menurut data dari pemerintah Lombok Timur, mata pencaharian penduduk di Kabupaten Lombok Timur sebagian besar dari sektor pertanian (59,55 %), selebihnya dari sektor perdagangan, hotel , restauran 11,95 %; jasa-jasa 9,14 %; industri 8,83 % dan lain-lain 10,53 %. Keadaan ini juga diperlihatkan dari pola penggunaan lahan yang ada, yaitu permukiman 5,01 %; pertanian (sawah, lahan kering, kebun, perkebunan) 48 %; hutan 34 %; tanah kosong (tanduns, kritis) 1 %; padang (alang, rumput dan semak) 9 %; perairan 0,6 %; pertambangan 0,2 % dan lain-lain penggunaan 5 %.

Suku Sasak dalam hal pertanian mengenal pertanian disawah dan diladang.  Dalam pertanian sawah untuk memngerjalan tanah sebelum di tanamai masyarakat suku sasak memiliki beberapa cara. Yang pertama adalah Membole, yaitu dengan cara melepaskan puluhan ekor kerbau ke sawah yang telah digenangi air. Injakan kaki berbau yang jumlahnya antara 15 hingga 35 ekor ini dapat membuat tanah menjadi gembur. Yang kedua adalah dengan Menggara, yaitu dengan membajak sawak menggunakan alat bajak yang ditarik dua ekor kerbau. (Titto Adonis, 1989:16-18) Tanaman yang biasanya ditaman adalah padi B3 dan padi bulu
Dalam pertanian ladang hal pertama yang dapat dilakukan adalah bungkah, yaitu mencangkul tanah ladang dan membersihkanya dari rumput-rumput dan bekas penanaman sebelumnya. Penolahan yang kedua adalah dengan membuat barisan tanah untuk menanam tanaman. Tanaman yang ditanam biasanya Kacang ijo, kacang panjang, dan Gandum (buleleng). Karena pertanian ladang tergantung pada air hujan maka pada musim kemarau masyarakat tidak mengerjakan ladang.

Adapun alat alat yang di gunakan masyarakat suku sasak dalam hal pertanian antara lain :
• Awis Jami   : Alat untuk memotong padi gogo dan padi 3B.Alat ini seperti sclurit Padi ini dipotong dengan cara nyolasin.

• Lenggara     : Seperti bajak dengan dua ekor kerbau

• Kodong      : Alat penangkap ikan yang terbuat dari bamboo yang bentuknya menyerupai sangkat burung. Dibawahnya dibuatkan lubang untuk jalan masuk bagi ikan.

• Sorok          : Pukat kecil yang terbuat dari  benang yang diberi tangkai rotan dan kayu lain  (Titto Adonis, 1989:27)
             
Salah satu yang menjadi ciri khas dari suku sasak di Lombok – Nusa Tenggara Barat adalah para wanita suku Sasak yang pandai menenun. Hasil tenun yang terkenal yaitu Tenun Ikat yang dihasilkan oleh tangan-tangan terampir wanita suku sasak. Bagi masyarakat suku sasak, kedewasaan wanita yang siap untuk berkeluarga dapat dilihat dari seberapa pandai wanita tersebut membuat kain tenun ikat. Ini bisa dijadikan acuan bahwa wanita suku sasak yang sudah pandai menenun, dia sudah dianggap menjadi wanita dewasa dan layak berkeluarga. Keahlian menenun juga akan berdampak baik bagi kehidupan keluarga nantinya. Dengan pandai menenun, wanita suku sasak dapat membantu perekonomian keluarga yang biasanya para lelaki suku sasak hanya mendapatkan uang dari hasil berkebun atau berladang.
Para wanita suku sasak sudah sejak dari kecil diajarkan bagaimana cara menenun yang baik dan benar, wajar bila kita berkunjung ke Lombok dan menemui banyak wanita-wanita tua yang masih terampil menenun, karena dia sudah belajar menenun sejak kecil.
Kain tenun yang dihasilkan oleh suku sasak , Lombok – Nusa Tenggara Barat dibuat dengan cara-cara yang masih sangat tradisional. Alat-alat tradisional yang mereka pakai masih tetap sama seperti apa yang digunakan oleh nenek moyang mereka. Bahan-bahan yang digunakam juga berasal dari alam.
Mereka menggunakan benang-benang yang berasal dari serat-serat tumbuhan seperti serat nanas, serat pisang, kapas dan dari kulit kayu. Warna-warni dari kain berasal dari warna alami tanpa ada campuran bahan kimia, namun dengan itu membuat kualitas kain tenun ikat yang dihasilkan masyarakat suku sasak memiliki kualitas yang buruk, justru karena keunikan dan kekhasannya yang berasal dari alam, kain tenun hasil masyarakat suku sasak bernilai kualitas dan harga tinggi.
                                                         
Pada awalnya, kerajinan tenun ikat digunakan untuk busana pesta, busana pemimpin adat, maupun busana kaum bangsawan. Namun seiring perkembangan jaman, kedudukan tenun ikat ini meluas menjadi salah satu komoditi dari suku Sasak. Dan selain sebagai mata pencaharian sehari-hari, kegiatan menenun ini juga mereka jadikan sebagai daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung, baik wisatawan local maupun wisatawan mancanegara sangat meminati kain tenun ikat buatan masyarakat suku sasak ini.



Daftar Pustaka
Unj-pariwisata.com,2012. Sistem mata pencaharian/sistem eknomi suku sasak http://unj-pariwisata.blogspot.co.id/2012/05/bab-v-sistem-mata-pencahariansistem.html diakses tanggal 15 november 18:48

Ratna liliany,2014. Menganalisis suku sasak http://lilianyratna.blogspot.co.id/2014/12/analisa-kebudayaan-suku-sasak.html diakses tanggal 15 november 19:00

Elfa Sabri Qalbina
1eb26/22215165


Sabtu, 14 November 2015

Tugas Pengantar Komputer&TI 1a



SISTEM BILANGAN PADA KOMPUTER

Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :
1. Desimal (Basis 10)

Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction).
Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan:

Dalam gambar diatas disebutkan Absolut Value dan Position Value. Setiap simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position Value. Absolut value adalah Nilai Mutlak dari masing-masing digit bilangan. Sedangkan Position Value adalah Nilai Penimbang atau bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan urutan posisinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.


Dengan begitu maka bilangan desimal 8598 bisa diartikan sebagai berikut :

Sistem bilangan desimal juga bisa berupa pecahan desimal (decimal fraction), misalnya : 183,75 yang dapat diartikan :


2. Biner (Basis 2)

Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti pada tabel berikut ini :
      
Berarti, Bilangan Biner 1001 perhitungannya adalah sebagai berikut :

3. Oktal (Basis 8)

Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
 


Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 (basis), seperti pada tabel berikut ini :

 

Berarti, Bilangan Oktal 1022 perhitungannya adalah sebagai berikut :


 4. Hexadesimal (Basis 16)

Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F mewakili angka 15.

Contoh Hexadesimal F3D4, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :

Position Value dalam Sistem Bilangan Hexadesimal merupakan perpangkatan dari nilai 16 (basis), seperti pada tabel berikut ini :

Berarti, Bilangan Hexadesimal F3DA perhitungannya adalah sebagai berikut :

Sistem Bilangan Binari
 
Sistem bilangan binari adalah sistem bilangan yang menggunakan basis 2. Sistem bilangan binari menggunakan 2 macam simbol yaitu : 0 dan 1. Contoh bilangan binari misalnya bilangan binari 1001. Ini dapat diartikan (dikonversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Position value dalam sistem bilangan binari merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti pada tabel berikut ini :

Berarti, bilangan binari 1001 perhitungannya adalah sebagai berikut :

Atau dengan rumus sebagai berikut :

Contoh, bilangan binari 101101 dapat dilihat nilainya dalam sistem bilangan desimal menggunakan rumus diatas sebagai berikut :

Penjumlahan Bilangan Binari
 
Pertambahan atau penjumlahan pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan penjumlahan pada sistem bilangan desimal. Dasar pertambahan/penjumlahan pada masing-masing digit bilangan binari adalah sebagai berikut :


Contoh pertambahan bilangan binari misalnya 1111 + 10100 hasilnya adalah 100011 dengan cara sebagai berikut :
 
Pengurangan Bilangan Binari
 
Pengurangan pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan pengurangan pada sistem bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :


Berbagai contoh pengurangan pada sistem bilangan binari bisa dilihat dibawah ini :

KOMPLEMEN (COMPLEMENT)
Pengurangan juga bisa dilakukan dengan komplemen. Komplemen ada du macam yaitu :
  • Komplemen basis minus 1 (radix-minus-one complement)
  • Komplemen basis (radix complement)
Pada sistem bilangan desimal dikenal dua macam komplemen yaitu :
  • Komplemen 9 (9s complement)
  • Komplemen 10 (10s complement)
Sedangkan pada sistem bilangan binari juga ada 2 macam komplemen yaitu :
  • Komplemen 1 (1s complement)
  • Komplemen 2 (2s complement)
Contoh pengurangan dengan komplemen 9 pada sistem bilangan desimal adalah seperti berikut :


Komplemen 9 dari suatu sistem bilangan desimal dilakukan dengan mengurangkan angka 9 untuk masing-masing digit dalam bilangan pengurangan. Perhatikan, pada komplemen 9, digit 1 paling ujung kiri dipindahkan untuk ditambahkan pada digit yang paling kanan.
Contoh pengurangan dengan komplemen 10 pada sistem bilangan desimal bisa dilihat pada contoh berikut :


Komplemen 10 dari bilangan desimal adalah hasil komplemen 9 ditambah 1, misalnya komplemen 10 dari nilai 321 adalah 679 (atau dengan cara 1000 – 321 = 679). Pada komplemen 10, hasil digit 1 yang paling kiri dibuang (tidak digunakan).
Cara yang sama dapat dilakukan pada sistem bilangan binari. Contoh pengurangan pada sistem bilangan binari dengan komplemen 1 adalah sebagai berikut :

Komplemen 1 di sistem bilangan binari dilakukan dengan mengurangkan setiap bit (digit) dari nilai 1, atau dengan mengubah setiap bit 0 menjadi 1 dan bit 1 menjadi 0. Dengan komplemen 1, hasil digit paling kiri dipindahkan untuk ditambahkan pada bit paling kanan.
Sedangkan contoh pengurangan dengan komplemen 2 pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :

Komplemen 2 pada sistem bilangan binari adalah hasil dari komplemen 1 ditambah 1, misalnya komplemen 2 dari binari 10110 adalah 01010 (dari komplemen 1 yaitu 01001 ditambah 1). Dengan komplemen 2, hasil digit paling kiri dibuang (tidak digunakan).
 
Perkalian Bilangan Binari
Perkalian pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan perkalian pada sistem bilangan desimal. Dasar perkalian untuk masing-masing digit pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :

Contoh perkalian pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :

Perhatikan, ada 2 keadaan dalam perkalian pada sistem bilangan binari yaitu :
  • Jika pengali adalah bilangan 1, maka cukup disalin saja.
  • Jika pengali adalah bilangan 0, maka hasilnya semuanya 0.
Pembagian Bilangan Binari
Pembagian pada sistem bilangan binari juga dilakukan dengan cara yang sama seperti pada pembagian bilangan desimal. Pembagian dengan 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar pembagian pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :


Contoh pembagian pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut: